Rabu, Februari 27, 2013

91 Mahasiswa Poltekes Kebidanan Terjun Ke Masyarakat

Sekretaris Daerah Kabupaten  Kupang, Hendrik Paut Senin (25/2) kemarin melepas 9 1mahasiswi poltekes kebidanan Kupang untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL), di Desa Kuimasi, Desa Silu dan Kel.Camplong II, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Kegiatan PPL ini selama tiga minggu sejak tanggal, 25 Februari sampai 16 Maret 2013.
         
Hendrik Paut dalam arahan singkatnya mengucapkan terima kasih pada pimpinan poltekes kupang yang telah memilih kabupaten Kupang sebagai lokasi praktek kerja lapangan.

Hendrik menegaskan, banyak ilmu yang sudah didapat dibangku kuliah, namun dengan melaksanakan Praktek Lapangan para mahasiswi pasti akan mendapat ilmu yang baru. Kompetensi akademik harus di barengi dengan kompetensi sosial.

Hendrik Paut menambahkan ilmu yang sejati adalah manakala kita berada bersama atau tinggal dengan masyarakat. Oleh karena itu ketika berada ditengah masyarakat mahasiswa juga harus pandai merubah cara/pola hidup masyarakat.
Untuk itu Ia berharap pelaksanaan PKL di Fatuleu masih sebatas daerah yang mudah dijangkau, namun ketika menjadi seorang PNS, harus siap ditempatkan dimana saja.

Ditempat yang sama Ketua Jurusan Kebidanan Brimiwaty Bat Bual, Amd dalam laporannya singkatnya  mengatakan hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan PKL adalah berupa asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam konteks keluarga masing-masing. Asuhan Kebidanan Intrapartal, asuhan kebidanan pada balita dan ibu Nifas, serta penyuluhan pada Remaja Wus, Pus, Bumil, Busui, Klimakterium dan Menopouse.

demikian Derond Foni Reportere Sahabat Melaporkan

2013, KOTA KUPANG TARGET LULUS 100 PORSEN

Tahun 2013 pemerintah Kota Kupang menargetkan angka Kelulusan hingga 100 Porsen untuk mencapai target tersebut Pemkot  telah mempersiapkan para siswa dengan mengelar Try Out di masing-masing Sekolah. hal itu diungkapkan  Wakil walikota Kota Kupang Hermanus Man saat ditemui, wartawan  seusai membuka kegiatan Lomba Solo memperingati HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Sat.Pol.PP) Kota Kupang.

Kepada orang tua murid Herman Man mengingatkan agar selalu memberi makan pagi sebelum mengikuti ujian agar anak tersebut dapat mengerjakan semua soal dengan baik dan para orang tua juga dingatkan, agar  memperhatikan jam belajar anak.

Selain orang tua guru juga harus menanyakan setiap murid yang tidak sempat sarapan pagi
Pada Kesempatan Herman Man juga menjelaskan, Bahwa tahun 2013 pemerintah Kota Kupang mengeluarkan dana pemgawasan senilai 1, 3 miliar untuk para guru dan siswa.

Demikian Isak Kaesmetan ReporterSahabatFm Melaporkan

BKH: Serius Garap Pariwisata NTT

Pariwisata NTT sudah lama dilupakan. Wisatawan domestik dan mancanegara hanya menjadikan Bali dan Lombok sebagai tujuan destinasi. Pertanyaannya Apakah NTT tidak memiliki potensi wisata yang dapat memberikan kesejahteraan buat masyarakat NTT?  Tidak.
Demikian ditegaskan Benny Kabur Harman (BKH) ketika ditemui di ruang kerjanya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Selasa (5/2).
 
Menurut calon gubernur NTT nomor urut lima ini, pariwisata NTT selama ini salah kelola dan tidak pernah dipandang sebagai aset yang sangat bernilai. Potensi wisata sangat banyak terendap, hasil tidak dinikmati.  kalau berada di tangan yang salah. Akibatnya, kemiskinan NTT jalan di tempat, dan wisatawan tidak memiliki daya tarik untuk datang mengunjungi NTT iniungkap BKH.

Menurut pandangan BKH,  NTT memiliki potensi wisata kelas dunia yang luar biasa. Ada Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Taman wisata 17 pulau di Riung Kabupaten Ngada, Danau Kelimutu di Ende, penangkapan ikan Paus di Lamalera Kabupaten Lembata, wisata bahari dan terumbu karang di Kabupaten  Alor.
Dengan pariwisata tersebut  bisa mengalahkan Bali atau Lombok. Dirinya  akan menggarapnya secara serius dengan langkah-langkah kerja yang terarah dan terpadu,  ujar BKH.

Benny Harman  berargumen, bila berbagai potensi wisata ini dikelola secara benar dan pemerintah daerah mau memikirkan kesejahteraan masyarakatnya, maka banyak desa miskin di NTT yang memiliki potensi wisata akan dapat merasakan dampak ekonominya. Hal ini ketika kegiatan kepariwisataan dikembangkan dan fasilitas pendukung pariwisata dibangun.
Fasilitas- fasilitas pariwisata yang dimaksud BKH diantaranya, simplifikasi konsep perizinan dan insentif perpajakan bagi investor, pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif, prasarana dan sarana dasar seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih, rumah makan layak bagi wisatawan, sarana kesehatan dan lain sebagainya.

Selain itu, BKH juga mengungkapkan bahwa fasilitas penting lain yang patut mendapat perhatian dalam pengembangan pariwisata NTT adalah pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata dan wisata bahari. Ini terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar. “Mari bangun NTT dengan hati. Ungkapnya.

Demikian Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat Malaporkan.

Pangan Lokol Isu Usang dan Murahan

Pangan Lokol adalah Isu Murahan,  isu yang sudah usang untuk dipopulerkan dimasyarakat ,karena secara  filsafat mulai zaman  Nabi Adam dan Hawa, pangan lokal  merupakan isu sentral, hal itu dingkupakan Zet Malelak Dosen Pertanian Universitas  Kristen Artha Wacana Kupang. pada acara  Workshop penguatan kapasitas jurnalis dalam kampanye keadilan pangan berlangsung di Hotel Ima Kupang  (Selasa 26/02/13).

menurut Zet, dirinya sudah bosan dan jenuh dengan isu pangan lokal yang seolah-olah membodohi masyarakat. berbicara pangan lokal, berbicara antropologi, antara pangan lokal dan non lokal  dimana panganan tersebut mengandung asupan  gizi dan murah sehingga bisa dijangkau masyarakat.
berdasarkan hasil riset, pangan lokal harganya mahal , dan  makan lokal rata -rata beracun, zet malelak mencontohkan, harga sebungkus supermi  2 ribu rupiah padahal bahan yang digunakan sama dari tepung tapioka diolah secara baik menjadi supermie,  berbeda dengan Harga sepotong kue lemet  2 ribu Rupiah tidak tahan lama dan cepet basi, makan sepotong kue lemet tidak kenyang dibandingkan sebungkus supermi.

Zet menegaskan, pengambil kebijakan jangan menipu masyarakat, tega-teganya masyarakat disuruh makan ubi kayu (singkong) sedangkan pengambil kebijakan makan hamburger, pangan lokal jangan dipaksakan kepada masyarakat padahal program tidak fasiltasasi  denagn sarana dan fasilitas secara baik sehingga bisa menunjang program tersebut.  jangan hanya bisa berikan bibit saja,  tapi harus berikan teknologi yang baik untuk perkembangan pertanian.

Zet Malelek menceritakan,  17 tahun yang lalu saat itu wakil gubernur NTT, Frans Lebu Raya  datang pada dirinya berkonsultasi tentang program pangan lOkal, setelah menjadi Gubernur Programn ini dijalankan, Namum Bukan program seperti itu yang diiginkan dirinya, untuk itu zet menolak program tersebut,ketika pangan lokal diubah butuh enegrgi. persolan orang lapar bukan  karena tidak ada makanan tapi karena tidak ada uang, mungkin karena salah  atur sehingga NTT tetap terkena kelaparan. prinsip akademi orang makan asupan karbohidrat protein, lemak vitamin  dll. bukan makan ubi atau makan pangan lokal,  berbicara protein dan vitaman, berbicara food  Lokal dan bukan lokal hal ini  merupakan masalah kebiasaan.  Pangan Lokal yang dikampanyekan semua orang tidak benar, ini semua kebodohan  yang di campur politik tegas Zet malelak.

untuk mengatasi masalah tersebut Zet menawarkan solusi,industrialisasi pangan pedesaan. industri pedesaan dalam model home industri untuk pengolaan pangan, dan untuk   ini petani diberikan bantuan listrik, oven, Milling, kompor Hock mixer agar bahan dasar pangan yang ada di pedesaan bisa dideversifikasi agar tidak tercemar sehat dan memilik nilai tambah.

Zet menambahkan, kedua adalah konversi karbohidrat ke protein. diman   pada konsep pangan ini, perubahan bentuk akses ke petani untuk ternak kecil maupaun ternak besar. semua pangan lokal maupun limbahnya diberi makan ke ternak agar ternak dapat merubah karbohidrat menjadi protein dan hasil ikutannya, zet mencontohkan  jangung diberi makan ke ayam nantinay menghasilkan telur dan danging bila  dijual maka petani dapat mengakses / atau mebeli beras , terigu, mentega susu dan makanan  modern lainnya.


yang ketiga meneurut Zet malelak, akses lapangan kerja (TKI/TKW) hal ini merupakan altenatif terkahir bila beberap isu yang ditawarkan   masih menyisahkan petani-petani yang tidak memiliki kemapuan berproduksi,  maka kewajiban  melatih untuk  kerja diluar negeri nanti hasil kerja diluar negeri tersebut keluarga petani tersebut  bisa menikma hasilnnya.

Demikain Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat

Awal Maret Mutasi Esalon II Lingkup Pemkot Akan Dilaksanakan

Wali Kota Kupang, Jonas Salean.SH,M,Si sudah siap melaksanakan  mutasi pejabat eselon II lingkup pemerintah Kota Kupang pada awal Maret 2013 mendatang. Mutasi ini dilasanakan, karen sejumlah pejabat yang pensiun.

Menurut Jonas, nama para pejabatn esalon II sudah  selesai digodok Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan saat ini sudah ditangan Pemerintah Provinsi yaitu Gubernur, maka  tinggal menunggu dari Pemerintah Provinsi dan selanjutnya digelar untuk menganti mengeser pejabat esalon II  ke tempat yang baru.

Jonas Nemambahkan,  ada beberapa  pejabat yang akan di promosi dan digeser sesuai kebutuhan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk itu  diperkiran mutasi baru akan dilaksanakan pada awal Maret 2013.
Sementara sebelumnya Sekertris Daerah  Kota Kupang,Benadus Benu  mengatakan, mutasi yang digelar bagi esalon II dilingkung Pemerintah Kota Kupang ada sekitar 28 jabatan eselon II yang akan rotasi dan dipromosikan.

menurut Bernadus Mutasi ini digelar, karena beberapa  pejabat eselon II yang pensiun sehingga jabatan yang lowong harus segera digantikan, serta empat orang guru yang akan dikembalikan menjadi pengawas.
Kepala dinas yang pensiun diantaranya  Kadis Kependudukan dan pencatatan sipil, kepala Badan Ketahanan Pangan, Kepala BKPMD, Dinas Pertanian, Kepala BPBD serta dua orang staf ahli. jumlahnya kurang lebih kurang lebih  tujuh pejabat yang pensiun tahun ini,” ungkapa bernadus Benu.

Demikian Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat Melaporkan.

Ketahanan Pangan Bukan Isu Seksi Dalam Pemberitaan

Ketahanan Pangan bukan isu yang hot atau seksi dalam suatu pemeberitaan hal itu diakui Ketua Aji Kota Kupang, Simon Petrus Hili pada Workshop penguatan kapasitas jurnalis dalam kampaye keadilan pangan berlangsung di Hotel Ima Kupang  (Selasa 26/02/13) yang diselenggrakan oleh Aji Kota kUpang berkerjasama dengna Oxfam.

Menurut Simon, jarang sekali wartawan yang meliput isu-isu tentang ketahanan pangan didaerah khususnya NTT, untuk itu Aji kota bekerjasama dengan Aji Nasional  merespon dengan melakukan workshop kapasitas jurnalis dalam kampanye Keadilan sehingga diharapkan, wartawan paham teknis peliputan tentang persoalan krisis pangan

sementara kepala Dinas Petanian dan Perkebunan Propinsi NTT,Yohanis Tea Ruba mengatakan dalam rangka mewujudkan  NTT menjadi Propinsi jagung, harus dengan tekad serta kerja keras  dengan membagun komunikasi dengan kabupaten Se NTT, membangun komunikasi dengan kementrian , serta yang utama membangun sinergitas dengan semua pihak agar propinsi jangung bisa diwujudkan sehingga membawa dampak yaitu NTT  bisa  mengexport jangung keluar Daerah.

Yohanis Tea Ruba menambahkan, berkaitan dengan pasar untuk jagung NTT, pihaknya telah,membangun komunikasi dengan asossiasi pengusaha pangan Nasional, sehingga produk kita bisa bersaing diluar NTT.


Demikan Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat Melaporkan.

ALAMAT KAMI

Jalan

Timor Raya Km.16

Kelurahan/Desa

Noelbaki

Kecamatan

Kupang Tengah

Kab/Kota

Kupang

Kode Pos:

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Nomor telepon

0380-8044556

Fax 0380-8551017

Email

sahabatnew@yahoo.com

ON AIR LINE

03808044556 (TELP)

Peta User Yang sedang Online Di Sahabat FM