Rabu, Februari 27, 2013

Pangan Lokol Isu Usang dan Murahan

Pangan Lokol adalah Isu Murahan,  isu yang sudah usang untuk dipopulerkan dimasyarakat ,karena secara  filsafat mulai zaman  Nabi Adam dan Hawa, pangan lokal  merupakan isu sentral, hal itu dingkupakan Zet Malelak Dosen Pertanian Universitas  Kristen Artha Wacana Kupang. pada acara  Workshop penguatan kapasitas jurnalis dalam kampanye keadilan pangan berlangsung di Hotel Ima Kupang  (Selasa 26/02/13).

menurut Zet, dirinya sudah bosan dan jenuh dengan isu pangan lokal yang seolah-olah membodohi masyarakat. berbicara pangan lokal, berbicara antropologi, antara pangan lokal dan non lokal  dimana panganan tersebut mengandung asupan  gizi dan murah sehingga bisa dijangkau masyarakat.
berdasarkan hasil riset, pangan lokal harganya mahal , dan  makan lokal rata -rata beracun, zet malelak mencontohkan, harga sebungkus supermi  2 ribu rupiah padahal bahan yang digunakan sama dari tepung tapioka diolah secara baik menjadi supermie,  berbeda dengan Harga sepotong kue lemet  2 ribu Rupiah tidak tahan lama dan cepet basi, makan sepotong kue lemet tidak kenyang dibandingkan sebungkus supermi.

Zet menegaskan, pengambil kebijakan jangan menipu masyarakat, tega-teganya masyarakat disuruh makan ubi kayu (singkong) sedangkan pengambil kebijakan makan hamburger, pangan lokal jangan dipaksakan kepada masyarakat padahal program tidak fasiltasasi  denagn sarana dan fasilitas secara baik sehingga bisa menunjang program tersebut.  jangan hanya bisa berikan bibit saja,  tapi harus berikan teknologi yang baik untuk perkembangan pertanian.

Zet Malelek menceritakan,  17 tahun yang lalu saat itu wakil gubernur NTT, Frans Lebu Raya  datang pada dirinya berkonsultasi tentang program pangan lOkal, setelah menjadi Gubernur Programn ini dijalankan, Namum Bukan program seperti itu yang diiginkan dirinya, untuk itu zet menolak program tersebut,ketika pangan lokal diubah butuh enegrgi. persolan orang lapar bukan  karena tidak ada makanan tapi karena tidak ada uang, mungkin karena salah  atur sehingga NTT tetap terkena kelaparan. prinsip akademi orang makan asupan karbohidrat protein, lemak vitamin  dll. bukan makan ubi atau makan pangan lokal,  berbicara protein dan vitaman, berbicara food  Lokal dan bukan lokal hal ini  merupakan masalah kebiasaan.  Pangan Lokal yang dikampanyekan semua orang tidak benar, ini semua kebodohan  yang di campur politik tegas Zet malelak.

untuk mengatasi masalah tersebut Zet menawarkan solusi,industrialisasi pangan pedesaan. industri pedesaan dalam model home industri untuk pengolaan pangan, dan untuk   ini petani diberikan bantuan listrik, oven, Milling, kompor Hock mixer agar bahan dasar pangan yang ada di pedesaan bisa dideversifikasi agar tidak tercemar sehat dan memilik nilai tambah.

Zet menambahkan, kedua adalah konversi karbohidrat ke protein. diman   pada konsep pangan ini, perubahan bentuk akses ke petani untuk ternak kecil maupaun ternak besar. semua pangan lokal maupun limbahnya diberi makan ke ternak agar ternak dapat merubah karbohidrat menjadi protein dan hasil ikutannya, zet mencontohkan  jangung diberi makan ke ayam nantinay menghasilkan telur dan danging bila  dijual maka petani dapat mengakses / atau mebeli beras , terigu, mentega susu dan makanan  modern lainnya.


yang ketiga meneurut Zet malelak, akses lapangan kerja (TKI/TKW) hal ini merupakan altenatif terkahir bila beberap isu yang ditawarkan   masih menyisahkan petani-petani yang tidak memiliki kemapuan berproduksi,  maka kewajiban  melatih untuk  kerja diluar negeri nanti hasil kerja diluar negeri tersebut keluarga petani tersebut  bisa menikma hasilnnya.

Demikain Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat

Tidak ada komentar:

ALAMAT KAMI

Jalan

Timor Raya Km.16

Kelurahan/Desa

Noelbaki

Kecamatan

Kupang Tengah

Kab/Kota

Kupang

Kode Pos:

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Nomor telepon

0380-8044556

Fax 0380-8551017

Email

sahabatnew@yahoo.com

ON AIR LINE

03808044556 (TELP)

Peta User Yang sedang Online Di Sahabat FM