PEMKAB BELU DAN TTS DIMINTA SURATI PIHAK YANG MENGGANGGU DI WILAYAH PERBATASAN

GUBERNUR NTT FRANS LEBU RAYA SAAT MEMIMPIN RAPAT TERPADU BERSAMA WAKIL BUPATI BELU TAOLIN LUDOVIKUS DAN WAKIL BUPATI TTS BENY A LITELNONI DI RUANG KERJA GUBERNUR NTT/ SELASA (18/10) MEMINTA/ PEMERINTAH KABUPATEN BELU DAN PEMERINTAH KABUPATEN TTS UNTUK MENULIS SURAT SECARA RESMI KEPADA PARA PIHAK YANG SELALU MENGGANGGU ATAU MENIMBULKAN MASALAH DI WILAYAH PERBATASAN TERSEBUT//

MENURUT FRANS/ BERBAGAI TINDAKAN YANG MEMPROVOKASI MASYARAKAT DAN MENIMBULKAN KERESAHAN DI MASYARAKAT/ AGAR SEGERA DITINDAK/ YAITU BAIK ORANG PERORANGAN MAUPUN KELOMPOK YANG MEMPROVOKASI MASYARAKAT YANG TENTU MENIMBULKAN KERESAHAN DI MASYARAKAT// PASALNYA OKNUM YANG MERUSAK ASET NEGARA HARUS DITINDAK UNTUK MEMBERIKAN PEMBELAJARAN PADA MASYARAKAT UMUM AGAR TIDAK SEWENANG-WENANG//

FRANS MENAMBAHKAN/ SELAIN ITU JUGA PEMERINTAH KABUPATEN BELU DAN TTS UNTUK MENGECEK KEMBALI TAPAL BATAS YANG ADA DI BESNAM AGAR BISA MENJADI ACUAN//

SEMENTARA ITU WAKIL BUPATI TIMUR TENGAH SELATAN (TTS) BENY LITELNONI MEMINTA/ PEMERINTAH PROVINSI NTT UNTUK TURUN KE TITIK YANG MASIH BERMASALAH TERSEBUT YAITU/ TEPATNYA BATAS LOTAS DAN BESNAM// AGAR BISA ADA KESEPAKATAN YANG JELAS DAN PASTI// KARENA KESEPAKATAN YANG TELAH DIBUAT PADA TAHUN 1971 TERSEBUT TELAH MELAMPAUI BATAS EMOSIONAL DAN BATAS TERITORIAL YANG ADA//

>DEMIKIAN RIFALAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///

REALISASI KEUANGAN DAK KABUPATEN KOTA 3,5 PERSEN

KEPALA BIRO ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA NTT UBALDUS GOGI KEPADA WARTAWAN DI RUANG KERJANYA SENIN (17/10) MENGATAKAN/ REALISASI KEUANGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) UNTUK 21 KABUPATEN DAN KOTA SE-NTT BARU MENCAPAI TIGA PERSEN ATAU 33 KOMA 6 MILIAR RUPIAH LEBIH SEDANGKAN REALISASI FISIK 3 KOMA 5 PERSEN DARI TOTAL DANA SATU KOMA SATU TRILIUN RUPIAH LEBIH// SEDANGKAN REALISASI DANA PENDAMPINGAN BARU MENCAPAI 1 KOMA NOL 4 PERSEN ATAU 37 KOMA 2 JUTA LEBIH DARI TOTAL DANA 54 KOMA 6 JUTA RUPIAH LEBIH//

MENURUT GOGI/ DARI 19 BIDANG YANG DIBIAYAI DAK/ REALISASI PALING RENDAH TERDAPAT PADA BIDANG PENDIDIKAN YANG BARU MENCAPAI 41 PERSEN DARI TOTAL ALOKASI ANGGARAN 457 JUTA RUPIAH LEBIH// INI KARENA PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) TENTANG PENGELOLAAN DAK DARI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BARU DITURUNKAN SEKITAR SEPTEMBER LALU// KETERLAMBATAN TERSEBUT TENTUNYA BERDAMPAK PADA EKSEKUSI ANGGARAN DI LAPANGAN//

GOGI MENGUNGKAPKAN/ REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM YANG BERSUMBER DARI DAK SUDAH SANGAT BAIK/ HANYA SAJA KARENA PELAPORAN DARI KABUPATEN DAN KOTA YANG KADANG TIDAK TEPAT WAKTU// INILAH YANG MEMBUAT REKAPITULASI CAPAIAN MENJADI RENDAH// SEDANGKAN DAK PROVINSI/ REALISASI ANGGARAN SUDAH MENCAPAI 35 KOMA SATU PERSEN DARI TOTAL ALOKASI SEBESAR 47 KOMA 40 MILIAR RUPIAH// WALAU SEDIKIT MENGALAMI DEVISIASI/ TAPI DARI REALISASI YANG ADA SUDAH CUKUP BAIK//

GOGI MENAMBAHKAN/ SALAH SATU LANGKAH YANG DIAMBIL UNTUK MEMPERCEPAT REALISASI PELAKSANAAN DAK ADALAH MELAKUKAN RAPAT EVALUASI// KEGIATAN INI DIHADIRI PENDAMPING KABUPATEN/ KOTA/ DAN TIM MONITORING DARI SEMUA KEMENTERIAN TERKAIT// SEHINGGA BISA DIKETAHUI AKAR MASALAH DAN MENCARI SOLUSI PEMECAHANNYA// DENGAN DEMIKIAN/ REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN BISA TERWUJUD SEBAGAIMANA DITARGETKAN//

GOGI MEMINTA/ PEMERINTAH PUSAT MELALUI KEMENTERIAN TERKAIT UNTUK MENERBITKAN JUKNIS LEBIH AWAL ATAU SEBELUM PELAKSANAAN TAHUN ANGGARAN//

DEMIKIAN RIFALAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///

MASYARAKAT DIMINTA KONSUMSI PANGAN LOKAL

ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA NTT ANDREAS JEHALU PADA WORKHSOP BERTAJUK REFLEKSI KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT NTT/ DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI PANGAN SEDUNIA YANG DIGELAR NTT POLICY FORUM DI KUPANG SENIN (17/10) MENGATAKAN/ PEMERINTAH TELAH MEMINTA WARGA MASYARAKAT YANG DILANDA RAWAN PANGAN UNTUK MENGKONSUMSI PANGAN LOKAL SEPERTI JAGUNG DAN UBI-UBIAN// DIAKUI BAHWA DISTRIBUSI BAHAN PANGAN LOKAL TERSEBUT BELUM MERATA KE SEMUA DAERAH//

MENURUT ANDREAS/ PERMINTAAN KEPADA MASYARAKAT UNTUK MENGKONSUMSI PANGAN LOKAL DIMAKSUD DISEBABKAN NTT KEKURANGAN PANGAN DALAM BENTUK BERAS/ SEDANGKAN BAHAN MAKANAN LOKAL SANGAT MELIMPAH// UNTUK ITU DALAM MENGANTISIPASI KRISIS PANGAN MELUAS DAN MAKIN PARAH/ PEMERINTAH TELAH MENGGELONTORKAN BERAS KE KANTONG-KANTONG RAWAN PANGAN//

ANDREAS MENGUNGKAPKAN/ RAWAN PANGAN MASIH AKAN TERJADI DI DAERAH INI KARENA MUSIM KERING DI NTT BERLANGSUNG LEBIH PANJANG YAITU SELAMA DELAPAN BULAN// SELAIN ITU/ RATA-RATA CURAH HUJAN BERKISAR ANTARA SERIBU 500 SAMPAI 3 RIBU MILIMETER (MM)// WALAU DEMIKIAN/ CURAH HUJAN PUN TIDAK MERATA DI SELURUH WILAYAH// SEMENTARA ITU/ HUJAN BERLEBIHAN JUGA MEMBUAT PETANI GAGAL TANAM DAN PANEN//

SEMENTARA ITU/ KOORDINATOR NTT POLICY FORUM WINSTON RONDO MENYAMPAIKAN/ TIGA DARI EMPAT KELUARGA YANG BERMUKIM DI DESA-DESA DI NTT TIDAK MAMPU MEMBELI JAGUNG UNTUK KEBUTUHAN MAKAN SEHARI-HARI MAUPUN UNTUK BENIH// KONDISI ITU MERUPAKAN DAMPAK DARI MENURUNNYA DAYA BELI MASYARAKAT AKIBAT GAGAL PANEN DAN GAGAL TANAM// HARGA JAGUNG PIPILAN DI TINGKAT PETANI 5 RIBU RUPIAH PER KILOGRAM//

RONDO MENGUNGKAPKAN/ KEKERINGAN MEMBUAT HASIL PERTANIAN YANG SEMPAT PANEN MENGALAMI PENURUNAN DRASTIS SEHINGGA TIDAK CUKUP UNTUK KEBUTUHAN SAMPAI MUSIM PANEN BERIKUTNYA// UNTUK MENGANTISIPASI KRISIS PANGAN/ PETANI YANG MENGALAMI GAGAL PANEN HARUS MENJUAL TERNAK UNTUK MEMBELI BAHAN MAKANAN//

RONDO MENAMBAHKAN/ UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN MAKAN TIDAK SAJA MENJADI TANGGUNG JAWAB LAKI-LAKI/ TETAPI JUGA PEREMPUAN SEBAGAI PENGATUR KEBUTUHAN PANGAN DI DALAM KELUARGA// INI PENTING KARENA PASAR SEBAGAI TEMPAT ALTERNATIF UNTUK MENDAPATKAN BAHAN PANGAN MURAH/ MENJADI PERSOALAN KARENA HARGA-HARGA DI PASAR BELUM TURUN// SEDANGKAN DARI SISI LAIN/ KEPEMILIKAN UANG DI KALANGAN PETANI JUGA SANGAT RENDAH SEHINGGA STRATEGI ADAPTASI YANG MENJADI PILIHAN DOMINAN PADA PETANI MISKIN TIDAK MENJAMIN KEBERLANJUTAN SOLUSI// UNTUK ITU PIHAKNYA MEMINTA PEMERINTAH SEGERA MENCARI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TERUTAMA RAWAN PANGAN YANG SAAT INI MELANDA PULUHAN RIBU KELUARGA//

DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///

PETANI KAK IKUT PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

KETUA KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL (KOMSOS) KEUSKUPAN AGUNG KUPANG (KAK) PASTOR SECUNDUS LOPIS YANG DITEMUI MINGGU (16/10) USAI MISA PENUTUPAN RANGKAIAN KEGIATAN PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) MENGATAKAN/

KOMISI PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI (PSE) MEMBERIKAN PELATIHAN CARA PEMBUATAN PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK/ PUPUK CAIR DAN PAKAN TERNAK KEPADA 50 PETANI DAN PETERNAK DARI 10 PAROKI DI KEUSKUPAN AGUNG KUPANG (KAK) NUSA TENGGARA TIMUR//

MENURUT PASTOR SECUNDUS/ PELATIHAN TERSEBUT DIGELAR BERTEPATAN DENGAN PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) 14 OKTOBER 2011/ YANG DIPUSATKAN DI PAROKI SANTO PETRUS PARITI/ YANG MERUPAKAN KERJASAMA KOMISI PSE/ KOMSOS KAK/ DAN WKRI CABANG KUPANG//

PASTOR SECUNDUS MENGUNGKAPKAN/ MENGACU PADA TEMA UTAMA HPS 2011 YANG DIKELUARKAN KONFERENSI WALI GERAJA INDONESIA/ YAITU BERKUMPUL BERSYUKUR DAN BERBAGI// PERTEMUAN HPS DIAWALI DENGAN SHARING PENGALAMAN ANTARA PARA PASTOR PAROKI DAN PESERTA PELATIHAN/ MENGENAI KETERSEDIAAN PANGAN DI KALANGAN UMAT TERUTAMA YANG BERMUKIM DI DESA-DESA// REKOMENDASI DARI SHARING TERSEBUT ADALAH MEWAJIBKAN SETIAP KELUARGA KATOLIK DI KAK YANG BERKECUKUPAN MENGUMPULKAN SATU KILOGRAM BERAS/ UNTUK MEMBANTU MEREKA YANG BERKEKURANGAN ATAU YANG MENGALAMI KRISIS PANGAN//

PASTOR SECUNDUS MENJELASKAN/ REKOMENDASI ITU DILANDASI PADA PEMIKIRAN/ KEBUTUHAN AKAN PANGAN MEMPERTEMUKAN SESAMA UMAT KATOLIK// UMAT PASTI AKAN TERGERAK HATINYA/ JIKA MENGETAHUI ADA SESAMA ATAU SAUDARANYA YANG MENGALAMI KEKURANGAN PANGAN//

PASTOR SECUNDUS MENAMBAHKAN/ KEGIATAN SEPERTI INI PERLU TERUS-MENERUS DIKEMBANGKAN// KESADARAN AKAN KEBUTUHAN PANGAN MENYEMANGATI UMAT UNTUK GIAT DALAM PEMBERDAYAAN DIRI BERSAMA MASYARAKAT// UNTUK ITU/ DIPERLUKAN KERJA KERAS/ KREATIVITAS/ INOVATIF DAN SEMANGAT PANTANG MENYERAH/ YANG MERUPAKAN PANGGILAN DAN UNDANGAN ALLAH DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA//

DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///