Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) tetp netral dan independen dalam pemilu kepala daerah (Pilkada) Gubernur
dan wakil gubernur NTT periode 2013-2018. Hal itu diungkapkan anggota TPDI NTT,
Petrus Salestinus ketika memberikan keterangan pers di Kupang, Minggu, 17 Maret
2013.
Menurut Petrus, TPDI menemukan adanya
indikasi dugaan money politik (Pilitik uang) yang akan dimainkan pasangan calon
gubernur agar dimenangkan dalam Pilkada Gubernur yang akan digelar , 18 Maret
2013 .
Petrus mengungkapkan, pihaknya mengingatkan KPU agar netral dalam Pilkada Gubenur
kali ini, sehingga suara rakyat tidak sia-sia.
Peringatan itu disampaikan TPDI terkait mulai bergesernya politik uang dari
rakyat ke penyelenggara. Rakyat, katanya, sudah pintar, uangnya mereka terima,
tapi tidak memilih calon itu. Karena itu, para penguasa atau calon berduit
untuk mencoba menggoda KPU dengan money politik itu. “Yang jadi sasaran tembak
sekarang adalah KPU. Bukan lagi, rakyat, sehingga harus diwaspadai,” katanya.
Petrus mengatakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi telah
memberikan apresiasi kepada KPU NTT, karena dinilai paling bersih dalam
penyelenggaraan Pilkada. “Itu yang harus dipertahankan. Jangan sampai, karena
uang itu, KPU dinilai cacat,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU NTT, Johanis Depa memngucapkan terima kasih atas
himbuan dan peringatan yang disampaikan TPDI. Dia yakini, KPU tidak akan
berbuat curang atau menerima suap dalam pelaksanaan Pilkada Gubernur ini. “Mana
mungkin, kami berbuat curang. Hasil pilkada dilakukan terbuka.
Demikiam Rusydi Saleh Maga Reporter Sahabat Melaporkan