Berdasarkan hasil survei Lembaga Quik Caunt
Losta Intitut Yogyakarta terhadap
hasil perhitungan cepat Calon Gubernur dan wakil Gubernur NTT periode
2013-2018, sampai pukul 19.00 Wita senin (18/03/13) untuk sementara unggul paket
Frenly dengan perolehan suara sebesar 33,73 % urutan ke 2
paket Esthon Paul 23,41 % urutan ke 3 paket Tunas
13,90 % urutan ke 4 paket Cristal 13,90 % dan urutan terakhir paket BKH
Nope 10,01 hal itu diungkapakan ketua
DPP PDIP Perjuang, Andreas Hugo Parera , di Sekertariat DPW PDIP NTT malan Pukul 20.00 Wita ditemani Ketua Pemenangan Tim Frenly Kristo Balsin. Saat jumpa pers tentang euforia kemenangan paket Frenly.
Menurut Andreas Hugo Parera, hasil Quik Caunt Losta Intitut Yogyakarta sampai pukul 20.30
tadi yang belum memasukan data 3 kabupaten diantaranya, kabupaten, Sikka
terlabat memasukan data karena bersaman dengan pemilihan Butapi dan wakil
Bupati Sikka, kabupaten FleresTimur dan
Lambata. sehingga bila terjadi penurunan
suara dari 3 kabupaten tersebut tidak akan bergeser jauh. “ dan
kemungkinan angkanya menjadi 33,07 %. berarti kemungkina 1 putaran
menjadi besar, sehingga sampai saat ini perolehan suara yang masuk sebanyak 97,5 % dari jumlah pemilih
di NTT” . Ungkap Parera.
Andreas Hugo Parera, mengucapkan terima kasih kepada semua
pendukung yang sudah bekerja maksimal sehingga bias memenangkan paket Frenly.
Ia juga meminta kepada semua tim baik
keder dan simpatisan serta saksi di
TPS untuk tetap menggawal C1 sehingga
bila terjadi klaim bisa membutikan degan data C1.
Ketika ditanya terkait kredibilitas serta keabsahan dari
hasil Quik Caunt Losta Intitut Yogyakarta, Andreas Hugo Parera menjelaskan,
institute ini sudah teruji kredibilitasnya di beberap pada pemilukada daerah
beberapa di Indonesia , dan salah satu contoh pada Pemilukada Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Untuk itu kemungkinan meleset
perhitungannya kecil yaitu
sebesar 0,1 % . dan hal ini bisa dipertanggung jawabkan dan suadah dibuktikan.
Andreas Hugo Parera
menambahkan pada pemilukada Cagub dan Wagub angka partisipasi masyarakat
pemilih lebih tinggi yaitu sebasr 72, 27 % dibandingkan Golput, hal ini
menunjukan , bahwa tingkat partisipasi
masyarakat NTT pada pemilu lebih tinggi dibandingkan propinsi lain termaksud
propinsi Jawa Barat yaitu kurang dari 60 % partisipasi masyarakat untuk memilih.
Demikian Rusydi Saleh Maga Reportar Sahabat Melaporkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar