Produk NTT Bernilai Ekspor Harus Ditingkatkan

Salah satu program yang ditawarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT nomor urut lima, Benny Kabur Harman- Willem Nope (BKH- Nope) adalah menekan angka pengangguran. Karena hingga Agustus 2012 lalu, tingkat pengangguran terbuka di NTT mencapai 57.000 orang atau 2,89 persen. Bila dibandingkan dengan peridoe yang sama pada tahun 2011, maka terjadi kenaikan sebesar 0,20 persen. Sementara pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan tercatat sebanyak 11. 588 orang. Atau dengan kata lain, sebanyak 172. 587 orang yang tidak punya pekerjaan. menurut gubernur dari Koalisi NTT Bangkit, Benny Kabur Harman (BKH) menawarkan sejumlah solusi untuk mengatasi pengangguran. Pertama, dibutuhkan peningkatan dan perluasa investasi atau penanaman modal. Tidak ada serapan angkatan kerja tanpa investasi, seberapa kecil pun investasi yang ditanamankan, baik di sektor swasta maupun negara atau pemerintah. Dengan begitu, di satu sisi tidak perlu menyiapkan berbagai prasarana dan sarana agar para investor atau penanam modal tertarik untuk membuka dan memperluas usaha mereka. Sehingga banyak orang terserap dalam berbagai bidang pekerjaan. Namun di sisi lain, harus dihapus berbagai macam hambatan investasi seperti korupsi dan birokrasi yang tidak menguntungkan para investor. benny menambahkan Kedua, bidang pekerjaan sangat beragam. Prioritas adalah bidang- bidang investasi yang banyak menyerap kesempatan kerja. Ketiga, memperkuat dan memajukan keunggulan ekonomi dan produk- produk yang ada di NTT, termasuk yang bisa diekspor. Sehingga dapat memperluas kesempatan kerja bagi mereka yang belum mendapatkan hak atas pekerjaan. Dengan memperkuat keunggulan NTT, maka provinsi ini dapat mengurangi ketergantungannya, terutama terhadap pemerintah pusat. Beberapa produk ekspor NTT seperti peternakan sapi, kopi dan industri tenun perlu dipertahankan dan diperkuat. Keunggulan ini harus difasilitasi pemerintah agar dapat berkembang lebih maju. menurut benny Keempat, potensi desa harus dibangkitkan, mengingat banyak warga NTT yang miskin berada di pedesaan. BKH- Nope akan berupaya memberikan jalan keluar bagi kebangkitan desa- desa. Misalnya, penyaluran dana harus didayagunakan sebagai investasi bagi membangkitkan ekonomi di pedesaan. benny menambahkan , Kelima, pariwisata. Potensi wisata di NTT, baik alam, budaya, bahari maupun religius sangat banyak namun sampai sekarang belum terjamah secara baik. Jika potensi ini diolah dan dikelola dengan sungguh- sungguh dan menerima tamu dengan ramah, tentunya dapat membuka banyak kesempata kerja. Jika NTT memiliki beberapa produk komoditas unggulan, maka salah satu pintu ekspor adalah Timor Leste. Dengan banyak bidang keahlian, maka tidak hanya dibutuhkan latihan kerja tetapi juga pendidikan yang mengarahkan aspek keterampilan. Selain meningkatkan aktivitas Balai Latihan Kerja, juga koneksi dengan pendidikan kejuruan. BKH menerangkan, dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintah menetapkan NTT berada di koridor V bersama Bali dan NTB. Tahun 2012, investasi proyek di Koridor V sebesar Rp44, 4 triliun. Presiden SBY berharap, koridor ini menjadi gerbang pariwisata dan ketahanan pangan nasional. Dalam hal pariwisata, NTT dan NTB harus dapat mengimbangi Bali. Namun disayangkan bidang pariwisata di NTT masih jauh dari harapan. BKH menyatakan, seharusnya dengan anggaran yang besar serta sejumlah proyek infrastruktur, pariwisata, dan peternakan, NTT bukan saja berkesempatan bangkit untuk dirinya dengan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk menunjukkan hasil- hasilnya. Tapi lebih dari itu, keterhubungannya dengan lingkar Bali dan NTB maupun dengna koridor lainnya. Bahkan denganluar negeri khususnya Timor Leste dan Australia. demikian rusydi saleh maga reporter sahabat fm melaporkan