DANIEL RIWU SEORANG PETANI ASAL LOKMAN TIMUR KELURAHAN OESAO YANG DITEMUI LOKASI PERSAWAHA RABU (22/02) KEMARIN MENGELUHKAN/ AKIBAT MUSIM HUJAN YANG TIDAK MENENTU MENGAKIBATKAN PULUHAN HEKTAR SAWAHAN DI TIGA WILAYAH YAKNI OESAO/ NAIBONAT/ DAN PUKDALE KECAMATAN KUPANG TIMUR/ KABUPATEN KUPANG/ NTT/ MENGALAMI KEKERINGAN/ SEHINGGA TERANCAM GAGAL PANEN// HAL TERSEBUT KARENA SEBAGIAN SAWAH DI WILAYAH TERSEBUT MENGANDALKAN AIR HUJAN UNTUK MENGAIRI SAWAH ATAU SAWAH TADAH HUJAN/ DAN HANYA SEBAGIAN YANG MENGANDALKAN IRIGASI ATAU BENDUNGAN//PADI YANG SUDAH DITANAM INI UMURNYA BARU SATU BULAN SATU MINGGU /DAN SAMPAI SEKARANG TIDAK ADA AIR YANG MENGAIRI SAWAH/ BILA HAL INI TERUS TERJADI BISA MENGANCAM HASIL PANEN// MEMANG SAWAH INI BISA DIARI MENGGUNAKAN MESIN SEDOT (MOTOR AIR) MILIK KELOMPOK TAPI KAMI TIDAK SANGGUP// PASALNYA KAMI HARUS MENGELUARKAN UANG SEBANYAK 45 RIBU RUPIAH UNTUK MEMBELI BAHAN BAKAR SOLAR SEBANYAK 12 LITER/ TETAPI ITU JUGA TIDAK CUKUP MENGAIRI SEMUA AREA PERSAWAHAN YANG ADA//
MENURUT RIWU/ AKIBAT KEKERINGAN INI KAMI MENGALAMI KERUGIAN YANG CUKUP BESAR LANTARAN SEMUA PADI YANG SUDAH DITANAM INI SEMUANYA MATI KEKERINGAN// KARENA PADI YANG SUDAH DITANAM INI MULAI BERAKAR DAN MULAI TUNAS TAPI BATANGNYA MULAI MENGUNING DAN KEMUDIAN MENGERING// UNTUK ITU DENGAN TIDAK ADANYA AIR TERPAKSA HANYA BISA BERPASRAH DENGAN SAWAHNYA SELUAS 2 HEKTAR MILIKNYA SUDAH MENGERING//
RIWU MENJELASKAN/ KEKERINGAN YANG TERJADI INI BUKAN HANYA PADA AREA PERSAWAHAN MILIKNYA/ TETAPI BEBERAPA PETANI LAINYA/ SELAIN KARENA HUJAN TAK MENENTU DAN JUGA KARENA AIR DARI BENDUNG OESAO TIDAK BISA MENGAIRI AREA PERSAWAHAN YANG ADA DI BAGIAN HILIR// PASALNYA DEBIT AIR JUGA SUDAH MENURUN SEHINGGA AREA PERSAWAHAN BAGIAN HULU SAJA YANG DAPAT AIR/ SEMENTARA KAMI BAGIAN HILIR HARUS MENGALAMI KEKERINGAN SAMPAI TANAH SAWAH RETAK//
HAL SENADA JUGA DIKATAKAN WARGA KELURAHAN NAIBONAT ARIS ALE/ BIBIT PADI YANG DITANAMNYA TERANCAM MATI KARENA KEKURANGAN AIR/ BAHKAN TANAH SAWAH RETAK AKIBAT KEKERINGAN// DAN ADA LAHAN YANG SUDAH BAJAK MENGGUNAKAN HANDTRAKTOR JUGA TIDAK BISA DITANAMI AKIBAT KEKERINGAN// SAAT INI PARA PETANI BERGANTUNG KEPADA CURAH HUJAN DAN SUMUR BOR YANG ADA UNTUK MEMPEROLEH AIR BAGI TANAMAN MEREKA// TAPI ITU JUGA JIKA ADA SUMUR BOR / JIKA TIDAK TERPAKSA DIBIARKAN SEPERTI ITU//
ALE MENAMBAHKAN/ NASIB KAMI PARA PETANI BAGAI DI UJUNG TANDUK// JIKA KONDISI TERSEBUT DIBIARKAN MAKA PARA PETANI AKAN MENGALAMI KERUGIAN YANG SANGAT BESAR AKIBAT SAWAH KAMI TIDAK MENDAPAT PASOKAN AIR// MEMANG KITA MAU BERHARAP KEPADA PEMERINTAH UNTUK MEPERHATIKAN KAMI PARA PETANI BERUPA BANTUAN/ TAPI ITU SEMUA KAMI SUDAH MENJADI BOSAN DENGAN PENGHARAPAN ITU// PASALNYA KAMI PARA PETANI YANG BEBERAPA WAKTU LALU SEBAGAI KORBAN BANJIR DIJANJIKAN AKAN MENDAPAT BANTUAN/ TAPI HINGGA SAAT INI TIDAK MENDAPATKAN BANTUAN// APALAGI KEKERINGAN YANG TERJADI INI KAMI JUGA PASTI HANYA DIJANJIKAN AKAN DAPAT BANTUAN// UNTUK ITU KAMI MERASA KESAL PEMERINTAH HABIS DIJANJI/ DAN JUGA TUTUP MATA TERHADAP KONDISI BURUK YANG DIHADAPI KAMI PARA PETANI//
DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar