ASISTEN TATA PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR/ YOSEPH MAMULAK SIANG TADI (23/07/09) DI RUANG KERJANYA/ SAAT DIKONFIRMASI TERKAIT PENYELESAIAN LIMA PERBATASAN DARAT KEDUA NEGARA YANG MASIH BERSENGKETA YAITU ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DAN TIMOR LESTE MENGATAKAN/ PENYELESAIAN BATAS DARAT KEDUA NEGARA DITENTUKKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT// KARENA ITU/ PERSOALAN PERBATASAN INI MASIH MENUNGGU PERTEMUAN ANTARA KEDUA NEGARA YANG NANTINYA AKAN DIMEDIASI OLEH PBB//
MENURUT MAMULAK/ LIMA SEGMEN YANG MASIH DISENGKETAKAN YAITU DI PERBATASAN NOEL BESI CITRANA/ DI UTARA KABUPATEN KUPANG/ DIMANA MASYARAKAT KAMPUNG OEPOLI/ DESA NETEMNANU UTARA/ MENGAKU TANAH LELUHURNYA DICAPLOK TIMOR LESTE SELUAS SERIBU 9 HEKTAR/ TANAH ITU MERUPAKAN WARISAN LELUHUR YANG HARUS DIPERTAHANKAN// KARENA ITU/ PEMERINTAH KEDUA NEGARA TETAP MENGUPAYAKAN SUPAYA DALAM WAKTU DEKAT/ MASALAH PENETAPAN BATAS DARAT DITUNTASKAN SEHINGGA MASYARAKAT BISA MELAKUKAN AKTIFITAS DENGAN LANCAR//
MAMULAK MENGUNGKAPKAN / LOKASI SENGKETA LAINNYA YAITU SEGMEN DI LUMI MEMO/ SELUAS 37 HEKTAR DI PERBATASAN KABUPATEN BELU/ SEGMEN BIJAEL SUNAN-OBEN SELUAS 141 HEKTAR DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA/ SERTA BEBERAPA LOKASI SENGKETA LAIN SEPERTI KOMPLEKS MAKAM LELUHUR MASYARAKAT DAHALA/ KECAMATAN TASIFETO TIMUR/ KABUPATEN BELU//
MAMULAK MENJELASKAN / MASALAH INI DIPENGARUHI OLEH DUA PERSOALAN PERBATASAN/ YAITU MASALAH TANAH ULAYAT/ DAN TITIK BATAS WILAYAH YANG BERADA DI SUNGAI/ YANG BELUM ADA KATA SEPAKAT// SEHINGGA LANGKAH YANG DIAMBIL PEMERINTAH PROVINSI NTT YAITU MENGAMBIL JALUR TENGAH PROSES PENYELESAIN PERBATAS WILAYAH YANG MERUPAKAN PERBATASAN DI SUNGGAI TERSEBUT//
MAMULAK MENAMBAHKAN/ YANG MENJADI PERSOALAN YAITU MASYARAKT BELUM MAU// SEHINGGA PERLU ADANYA KOORDINASI DENGAN MASYARAKAT DARI DUA WILAYAH TERSEBUT YAITU MASYARAKAT NAGARA TIMOR LESTE MAUPUN MASYARAKAT NEGARA INDONESIA YANG BERADA DI WILAYAH PERBATASAN UNTUK DUDUK BERSAMA DALAM MEMPEROLEH KATA KESEPAKATAN //
DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN
MENURUT MAMULAK/ LIMA SEGMEN YANG MASIH DISENGKETAKAN YAITU DI PERBATASAN NOEL BESI CITRANA/ DI UTARA KABUPATEN KUPANG/ DIMANA MASYARAKAT KAMPUNG OEPOLI/ DESA NETEMNANU UTARA/ MENGAKU TANAH LELUHURNYA DICAPLOK TIMOR LESTE SELUAS SERIBU 9 HEKTAR/ TANAH ITU MERUPAKAN WARISAN LELUHUR YANG HARUS DIPERTAHANKAN// KARENA ITU/ PEMERINTAH KEDUA NEGARA TETAP MENGUPAYAKAN SUPAYA DALAM WAKTU DEKAT/ MASALAH PENETAPAN BATAS DARAT DITUNTASKAN SEHINGGA MASYARAKAT BISA MELAKUKAN AKTIFITAS DENGAN LANCAR//
MAMULAK MENGUNGKAPKAN / LOKASI SENGKETA LAINNYA YAITU SEGMEN DI LUMI MEMO/ SELUAS 37 HEKTAR DI PERBATASAN KABUPATEN BELU/ SEGMEN BIJAEL SUNAN-OBEN SELUAS 141 HEKTAR DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA/ SERTA BEBERAPA LOKASI SENGKETA LAIN SEPERTI KOMPLEKS MAKAM LELUHUR MASYARAKAT DAHALA/ KECAMATAN TASIFETO TIMUR/ KABUPATEN BELU//
MAMULAK MENJELASKAN / MASALAH INI DIPENGARUHI OLEH DUA PERSOALAN PERBATASAN/ YAITU MASALAH TANAH ULAYAT/ DAN TITIK BATAS WILAYAH YANG BERADA DI SUNGAI/ YANG BELUM ADA KATA SEPAKAT// SEHINGGA LANGKAH YANG DIAMBIL PEMERINTAH PROVINSI NTT YAITU MENGAMBIL JALUR TENGAH PROSES PENYELESAIN PERBATAS WILAYAH YANG MERUPAKAN PERBATASAN DI SUNGGAI TERSEBUT//
MAMULAK MENAMBAHKAN/ YANG MENJADI PERSOALAN YAITU MASYARAKT BELUM MAU// SEHINGGA PERLU ADANYA KOORDINASI DENGAN MASYARAKAT DARI DUA WILAYAH TERSEBUT YAITU MASYARAKAT NAGARA TIMOR LESTE MAUPUN MASYARAKAT NEGARA INDONESIA YANG BERADA DI WILAYAH PERBATASAN UNTUK DUDUK BERSAMA DALAM MEMPEROLEH KATA KESEPAKATAN //
DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar