KETUA PANITIA PACUAN KUDA BENYAMIN OTU DALAM LAPORANNYA SAAT PEMBUKAAN LOMBA PACUAN KUDA TINGKAT KABUPATEN KUPANG SELASA (13/12) DI ARENA PACUAN KUDA LIFU BATU/ KELURAHAN BABAU/ KECAMATAN KUPANG TIMUR/ KABUPATEN KUPANG MENJELASKAN/ SEDIKITNYA 87 EKOR KUDA PACU BERLAGA DALAM EVENT INI//
LOMBA INI DIBUKA ASISTEN III SETDA KABUPATEN KUPANG OTNIEL YUSUF NENABU/ ATAS NAMA BUPATI KUPANG AYUB TITU EKI// DIHADIRI KADIS DISBUDPAR KABUPATEN KUPANG/ WAKAPOLRES KUPANG/ DANRAMIL 01 KUPANG/ KAPOLSEK KUPANG TIMUR DAN PARA UNDANGAN LAINNYA//
BENYAMIN MENAMBAHKAN/ LOMBA INI DIGELAR MEMPEREBUTKAN PIALA PEMERINRAH KABUPATEN KUPANG/ DISELENGGARAKAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA (DISBUDPAR) KABUPATEN KUPANG// BESAR DANA YANG DIGUNAKAN DALAM LOMBA INI SEBANYAK 59 JUTA RUPIAH//
BENYAMIN MENJELASKAN/ JUMLAH KUDA PACU INI/ 60 EKOR DARI KABUPATEN KUPANG/ EMPAT EKOR KOTA KUPANG/ 15 EKOR KABUPATEN TTU DAN 8 EKOR KABUPATEN ROTE NDAO// SEDANGKAN KABUPATEN TTS DAN BELU SUDAH NYATAKAN KESIAPAN/ TAPI KUDANYA SAJA YANG BELUM TIBA//
BUPATI KUPANG DALAM SAMBUTAN TERTULISNYA YANG DIBACAKAN/ OTNIEL NENABU MENGATAKAN/ LOMBA INI TIDAK SAJA SEMATA MEMPEREBUTKAN PIALA ATAU HADIAH/ TAPI SEBAGAI AJANG UNTUK MENYALURKAN HOBI ATAU BAKAT SEMANGAT KECINTAAN MASYARAKAT DALAM OLAH RAGA PACUAN KUDA// KARENA ITU/ MUSIM ATAU HALANGAN TIDAK MENYURUTKAN NIAT PECINTA KUDA AMBIL BAGIAN DALAM LOMBA INI//
MENURUT BUPATI TITU EKI SEBAGAIMANA DIKUTIP OTNIEL NENABU/ MASYARAKAT KHUSUSNYA DI PEDESAAN MASIH MENGANGGAP KUDA DIPELIHAR SEBATAS ALAT TRANSPORTASI// TAPI SEPERTI DISAKSIKAN JUSTRU TERBALIK// DIMANA/ KUDA DIPELIHARA SEBAGAI HOBI DAN KECINTAAN MASYARAKAT DALAM OLAHRAGA PACUAN//
BUPATI TITU EKI MENGUNGKAPKAN/ DALAM DUNIA WISATA/ PACUAN KUDA TIDAK ASING LAGI// KARENA PACUA KUDA/ SUDAH MENEMBUS EVENT-EVENT YANG KELASNYA JAUH LEBIH TINGGI DARI YANG DILAKSANAKAN SAAT INI//
BUPATI BERHARAP/ AGAR KUDA JANGAN DILIHAT DENGAN SEBELAH MATA TAPI HARUS DIKEMBANGKAN/ SEBAGAI PRODUK BUDAYA YANG PERLU DIPERTAHANKAN// PASALNYA/ DENGAN LOMBA PACUAN KUDA/ MASYARAKAT TERUTAMA PECINTA KUDA/ SECARA LANGSUNG SUDAH IKUT MEMPROMOSIKAN POTENSI WISATA BUDAYA/ DAN IKUT MENDORONG MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA DI KABUPATEN KUPANG SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN//
BUPATI MENAMBAHKAN/ DAMPAKNYA ADALAH MASYARAKAT AKAN MEMELIHARA KUDA SEBAGAI SALAH SATU ORIENTASI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DAN JUGA MENARIK BAGI PARA PECINTA KUDA UNTUK MENGUNJUNGI DAN MELAKSANAKAN HOBINYA DI DAERAH INI//
BUPATI MEMINTA/ AGAR KEGIATAN INI DAPAT BERJALAN SESUAI YANG DIRENCANAKAN/ KARENA ITU/ SEMUA PIHAK YANG TERKAIT BERKOORDINASI DAN BEKERJA SAMA DENGAN MASYARAKAT MENCIPTAKAN SUASANA YANG KONDUSIF DEMI KELANCARAN KEGIATAN INI//
DEMIKIAN ADHY KOROH REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///
LOMBA INI DIBUKA ASISTEN III SETDA KABUPATEN KUPANG OTNIEL YUSUF NENABU/ ATAS NAMA BUPATI KUPANG AYUB TITU EKI// DIHADIRI KADIS DISBUDPAR KABUPATEN KUPANG/ WAKAPOLRES KUPANG/ DANRAMIL 01 KUPANG/ KAPOLSEK KUPANG TIMUR DAN PARA UNDANGAN LAINNYA//
BENYAMIN MENAMBAHKAN/ LOMBA INI DIGELAR MEMPEREBUTKAN PIALA PEMERINRAH KABUPATEN KUPANG/ DISELENGGARAKAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA (DISBUDPAR) KABUPATEN KUPANG// BESAR DANA YANG DIGUNAKAN DALAM LOMBA INI SEBANYAK 59 JUTA RUPIAH//
BENYAMIN MENJELASKAN/ JUMLAH KUDA PACU INI/ 60 EKOR DARI KABUPATEN KUPANG/ EMPAT EKOR KOTA KUPANG/ 15 EKOR KABUPATEN TTU DAN 8 EKOR KABUPATEN ROTE NDAO// SEDANGKAN KABUPATEN TTS DAN BELU SUDAH NYATAKAN KESIAPAN/ TAPI KUDANYA SAJA YANG BELUM TIBA//
BUPATI KUPANG DALAM SAMBUTAN TERTULISNYA YANG DIBACAKAN/ OTNIEL NENABU MENGATAKAN/ LOMBA INI TIDAK SAJA SEMATA MEMPEREBUTKAN PIALA ATAU HADIAH/ TAPI SEBAGAI AJANG UNTUK MENYALURKAN HOBI ATAU BAKAT SEMANGAT KECINTAAN MASYARAKAT DALAM OLAH RAGA PACUAN KUDA// KARENA ITU/ MUSIM ATAU HALANGAN TIDAK MENYURUTKAN NIAT PECINTA KUDA AMBIL BAGIAN DALAM LOMBA INI//
MENURUT BUPATI TITU EKI SEBAGAIMANA DIKUTIP OTNIEL NENABU/ MASYARAKAT KHUSUSNYA DI PEDESAAN MASIH MENGANGGAP KUDA DIPELIHAR SEBATAS ALAT TRANSPORTASI// TAPI SEPERTI DISAKSIKAN JUSTRU TERBALIK// DIMANA/ KUDA DIPELIHARA SEBAGAI HOBI DAN KECINTAAN MASYARAKAT DALAM OLAHRAGA PACUAN//
BUPATI TITU EKI MENGUNGKAPKAN/ DALAM DUNIA WISATA/ PACUAN KUDA TIDAK ASING LAGI// KARENA PACUA KUDA/ SUDAH MENEMBUS EVENT-EVENT YANG KELASNYA JAUH LEBIH TINGGI DARI YANG DILAKSANAKAN SAAT INI//
BUPATI BERHARAP/ AGAR KUDA JANGAN DILIHAT DENGAN SEBELAH MATA TAPI HARUS DIKEMBANGKAN/ SEBAGAI PRODUK BUDAYA YANG PERLU DIPERTAHANKAN// PASALNYA/ DENGAN LOMBA PACUAN KUDA/ MASYARAKAT TERUTAMA PECINTA KUDA/ SECARA LANGSUNG SUDAH IKUT MEMPROMOSIKAN POTENSI WISATA BUDAYA/ DAN IKUT MENDORONG MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA DI KABUPATEN KUPANG SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN//
BUPATI MENAMBAHKAN/ DAMPAKNYA ADALAH MASYARAKAT AKAN MEMELIHARA KUDA SEBAGAI SALAH SATU ORIENTASI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DAN JUGA MENARIK BAGI PARA PECINTA KUDA UNTUK MENGUNJUNGI DAN MELAKSANAKAN HOBINYA DI DAERAH INI//
BUPATI MEMINTA/ AGAR KEGIATAN INI DAPAT BERJALAN SESUAI YANG DIRENCANAKAN/ KARENA ITU/ SEMUA PIHAK YANG TERKAIT BERKOORDINASI DAN BEKERJA SAMA DENGAN MASYARAKAT MENCIPTAKAN SUASANA YANG KONDUSIF DEMI KELANCARAN KEGIATAN INI//
DEMIKIAN ADHY KOROH REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar