Departemen Luar Negeri R-I atau Deplu segera menempatkan sejumlah diplomat di wilayah perbatasan negara /dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait kebijakan luar negeri//
Diplomat yang ditempatkan si daerah-daerah tersebut setingkat eselon II dan III/ yang berkedudukan di ibu kota provinsi dan ibu kota kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga//
Direktur Diplomasi Publik Deplu Theo Satrio Nugroho ketika berbicara pada lokakarya bertajuk 'Pers Membangun Demokrasi dan Perdamaian'/ yang digelar Deplu /bersama Lembaga Pers Dr. Soetomo di Kupang pagi tadi di hotel kristal kupang mengatakan/ Penempatan diplomat Deplu di daerah sangat penting/sebab Saat ini/ baru tiga daerah yang memiliki perwakilan Deplu//
Menurut Theo/ Tiga daerah tersebut yaitu Papua /Jogjakarta/ dan Nangroe Aceh Darussalam/sementara daerah yang siap untuk kehadiran Deplu sesuai permintaan yaitu Nusa Tenggara Timur/ Sulawesi Utara/ dan Kepulauan Riau//
Theo menjelaskan/ Untuk Nusa Tenggara Timur/ penempatan diplomat sangat mendesak karena warga dua negara hingga Oktober 2009/ terlihat perebutan wilayah seluas seribu 069 hektare di Desa Naktuka/ Kacamatan Amfoang Timur/ Kabupaten Kupang/dimana Wilayah itu saat ini dikuasai warga Ditrana/ Distrik Oeskusi/ Timor Leste/untuk saat ini Mereka telah membangun sedikitnya 42 rumah warga dan satu gedung yang dipersiapkan untuk kantor imigrasi/ Begitu pun masalah nelayan-nelayan tradisional yang sering ditangkap aparat keamanan Australia/sehingga untuk dapat menyelesaikan berbagai kasus ini membutuhkan kehadiran seorang diplomat di daerah/
Theo mengungkapkan/persoalan yang segera ditangani diplomat di perbatasan R-I - Timor Leste yaitu penyelundupan sembilan bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak dari wilayah Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara ke Timor Leste/ pencurian/ dan pelanggaran lainnya//
Theo menambahkan/Sedangkan persoalan yang sering terjadi di perbatasan R-I - Australia yaitu mengenai penyelundupan imigran asal Timur Tengah dan Vietnam/ penangkapan nelayan tradisional Indonesia oleh angkatan laut Australia/ dan kasus terakhir ialah dampak kebocoran ladang minyak Montara/ di laut Timor yang memicu pencemaran di perairan Indonesia/sehingga kehadiran diplomat di daerah sangat perlu //
demikian rivlan hayon reporter sahabat fm membritakan///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar