UNTUK MENGATASI POTENSI-POTENSI KONFLIK BAIK DARI FAKTOR KEAGAMAAN MAUPUN FAKTOR NON AGAMA DI DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR/ PEMERINTAH DAERAH AMBIL DUA KEBIJAKAN BESAR UNTUK MEMBANGUN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA//
POTENSI KONFLIK FAKTOR AGAMA YAITU PENYIARAN AGAMA/ BANTUAN KEAGAMAAN DARI LUAR NEGERI/ PENGANGKATAN ANAK/ PENODAAN AGAMA/ KEGIATAN KELOMPOK SEMPALAN DAN TRANSPARANSI INFORMASI KEAGAMAAN//
SEDANGKAN POTENSI KONFLIK NON AGAMA YAITU KESENJANGAN EKONOMI/ KEPENTINGAN POLITIK/ PERBEDAAN NILAI SOSIAL BUDAYA DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TRANSPORTASI/ MAKA PEMERINTAH BERUPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA DAN KELOMPOK AGAMA/ SERTA PEMUKA AGAMA KHUSUS UNTUK DAPAT MENYELESAIKANNYA//
HAL INI DIKATAKAN GUBERNUR NTT FRANS LEBU RAYA PADA ACARA DIALOG KERUKUNAN ANTAR UMAT/ ACARA DIALOG KERUKUNAN LINTAS AGAMA SE-DARATAN TIMOR YANG DISELENGGARAKAN OLEH BIRO KESEJATHERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT DI HOTEL LIVERO TTU/ RABU (28/07)//
MENURUT FRANS/ DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONFLIK AGAMA PEMERINTAH MELALU DUA KEBIJAKAN BESAR YAITU MEMBERDAYAKAN SEMUA ELEMEN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN
SENDIRI MASALAH KERUKUNAN UMAT BERAGAMA/ SEPERTI PENDIRIAN WADAH MUSYAWARAH ANTAR UMAT BERAGAMA DI TINGKAT PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN KECAMATAN//
FRANS MELANJUTKAN/ PEMERINTAH JUGA MEMBERIKAN RAMBU-RAMBU DALAM PENGELOLAAN KERUKUNAN BERAGAMA/ BAIK YANG DILAKUKAN OLEH UMAT SENDIRI MAUPUN PEMERINTAH//
FRANS MENGUNGKAPKAN/RAMBU-RAMBU ITU BERUPA PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENGATUR LALU LINTAS KEHIDUPAN WARGA NEGARA YANG MEMILIKI KEPENTINGAN BERBEDA KARENA MENGANUT AGAMA BERBEDA//
FRANS MENAMBAHKAN/ DIKETAHUI KELOMPOK ETNIS DI NTT CUKUP BANYAK YAITU ETNIS TIMOR/ SABU/ ROTE/ ALOR/ SUMBA/ LAMAHOLOT/ KEDANG/ PAGA/ ENDE LIO/ BAJAWA/ NAGEKEO/ REO/ CINA/ ARAB/ DAN BUGIS// TAPI SEMUA ADA DALAM SATU WADAH YAITU NKRI/ SEHINGGA HUBUNGAN KEHARMONISAN HARUS PERLU DIBINA DAN DIJAGA//
DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///
POTENSI KONFLIK FAKTOR AGAMA YAITU PENYIARAN AGAMA/ BANTUAN KEAGAMAAN DARI LUAR NEGERI/ PENGANGKATAN ANAK/ PENODAAN AGAMA/ KEGIATAN KELOMPOK SEMPALAN DAN TRANSPARANSI INFORMASI KEAGAMAAN//
SEDANGKAN POTENSI KONFLIK NON AGAMA YAITU KESENJANGAN EKONOMI/ KEPENTINGAN POLITIK/ PERBEDAAN NILAI SOSIAL BUDAYA DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TRANSPORTASI/ MAKA PEMERINTAH BERUPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA DAN KELOMPOK AGAMA/ SERTA PEMUKA AGAMA KHUSUS UNTUK DAPAT MENYELESAIKANNYA//
HAL INI DIKATAKAN GUBERNUR NTT FRANS LEBU RAYA PADA ACARA DIALOG KERUKUNAN ANTAR UMAT/ ACARA DIALOG KERUKUNAN LINTAS AGAMA SE-DARATAN TIMOR YANG DISELENGGARAKAN OLEH BIRO KESEJATHERAAN RAKYAT SETDA PROVINSI NTT DI HOTEL LIVERO TTU/ RABU (28/07)//
MENURUT FRANS/ DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONFLIK AGAMA PEMERINTAH MELALU DUA KEBIJAKAN BESAR YAITU MEMBERDAYAKAN SEMUA ELEMEN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN
SENDIRI MASALAH KERUKUNAN UMAT BERAGAMA/ SEPERTI PENDIRIAN WADAH MUSYAWARAH ANTAR UMAT BERAGAMA DI TINGKAT PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN KECAMATAN//
FRANS MELANJUTKAN/ PEMERINTAH JUGA MEMBERIKAN RAMBU-RAMBU DALAM PENGELOLAAN KERUKUNAN BERAGAMA/ BAIK YANG DILAKUKAN OLEH UMAT SENDIRI MAUPUN PEMERINTAH//
FRANS MENGUNGKAPKAN/RAMBU-RAMBU ITU BERUPA PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENGATUR LALU LINTAS KEHIDUPAN WARGA NEGARA YANG MEMILIKI KEPENTINGAN BERBEDA KARENA MENGANUT AGAMA BERBEDA//
FRANS MENAMBAHKAN/ DIKETAHUI KELOMPOK ETNIS DI NTT CUKUP BANYAK YAITU ETNIS TIMOR/ SABU/ ROTE/ ALOR/ SUMBA/ LAMAHOLOT/ KEDANG/ PAGA/ ENDE LIO/ BAJAWA/ NAGEKEO/ REO/ CINA/ ARAB/ DAN BUGIS// TAPI SEMUA ADA DALAM SATU WADAH YAITU NKRI/ SEHINGGA HUBUNGAN KEHARMONISAN HARUS PERLU DIBINA DAN DIJAGA//
DEMIKIAN RIFLAN HAYON REPORTER SAHABAT FM MELAPORKAN///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar